Pada hari-hari tertentu, mungkin banyak diantara kita yang memutuskan mengendarai modil pribadi atau mobil sewaan, misalnya pada saat mudik Lebaran atau kebetulan sedang cuti kerja. Perjalanan yang akan ditempuh biasanya merupakan perjalanan yang panjang. Selain itu, pada saat menjelang dan beberapa hari setelah Lebaran, biasanya jalanan akan dipenuhi oleh mobil dan kendaraan bermotor lainnya. Jalanan jadi sering macet, itu sudah pasti. Kondisi seperti itu tentu saja akan membawa dampak terhadap konsumsi bahan bakar mobil Anda. Terlebih bila cara berkendara dan kondisi mesin mobil tidak mendukung usaha untuk menghemat bahan bakar. "Karena gaya berkendara yang salah, kondisi mesin yang menyebabkan proses pembakaran tidak sempurna, dan beban yang disangga mobil melebihi ambang batas merupakan penyebab borosnya konsumsi bahan bakar," ungkap Glori Hervianto, pebalap yang juga instruktur safety driving di sebuah perusahaan ban di tanah air.
Lalu, apa saja yang perlu kita perhatikan agar bisa lebih menghemat bahan bakar mobil saat harus menempuh perjalanan panjang? Glori menyebut ada empat hal yang wajib diperhatikan oleh calon pemudik yang menggunakan mobil sebelum menjalani prosesi kegiatan tahunan itu, agar mobil yang digunakan irit bahan bakar.
1. Jangan menghentak gas
Baik di jalanan macet maupun di saat jalanan lengang sebaiknya jangan menginjak pedal gas dengan menghentak bila ingin menambah kecepatan mobil. Sebab, pada saat gas dihentak maka bahan bakar yang dihisap dan masuk ke ruang bakar juga semakin banyak. "Padahal, putaran mesin belum tinggi. Walhasil, tidak semua bahan bakar yang masuk itu terbakar atau terbuang percuma. Ini tentu pemborosan," terang Glori. Sebaiknya anda menjaga gaya menginjak pedal gas secara halus dan konstan.
2. Sesuaikan posisi gigi dengan putaran mesin
Hal lain yang patut diingat agar mobil tetap irit bahan bakar adalah, sesuaikan posisi gigi dengan putaran mesin. Jangan memposisikan gigi di tingkat tinggi di saat putaran mesin rendah. Sebab, dengan posisi gigi tinggi di saat putaran mesin rendah sama halnya memaksa mesin untuk mendorong beban yang lebih berat. Bila hal itu terjadi maka tenaga yang butuhkan mesin juga semakin besar. Sementara untuk menghasilkan tenaga juga dibutuhkan bahan bakar lebih banyak. Sebaiknya rpm sesuai dengan spesifikasi kendaraan. "Dan untuk mengetahui berapa rpm masing-masing kendaraan lihat buku manual atau di brosur kendaraan. Disitu selalu dicantumkan berapa torsi maksimum dalam rpm," terang pria yang beberapa kali memenangi reli nasional itu.
3. Ikuti gaya elang terbang
Cara berkendara yang hemat bahan bakar adalah dengan meniru gaya elang di saat terbang. Seperti diketahui, elang yang terbang hanya beberapa kali saja mengibaskan sayapnya untuk mengayuh langkah maju. Setelah itu, burung ini hanya mengepakkan sayap dan mendiamkan sayap untuk tetap maju. "Cara seperti itu bisa ditiru untuk menghemat sedotan bahan bakar ke ruang bakar. Caranya, di saat mobil melaju di jalanan yang sedikit menurun lepaskan pedal gas dan injak pedal kopling, sehingga mobil tetap melaju kencang," ujar Glori.
4. Periksa emisi gas buang
Langkah ini dibutuhkan untuk memastikan apakah di mesin banyak kandungan hidrokarbon (HC) serta gas karbonmonoksida (CO). Bila kandungan kedua unsure itu tinggi, maka bisa dipastikan proses pembakaran di ruang bakar tidak berjalan sempurna. Banyak bahan bakar yang dihisap ke ruang itu yang terbuang percuma. Sehingga, konsumsi bahan bakar pun melebihi dari takaran yang seharusnya saat mesin mobil normal. Cara mengatasi hal ini adalah, dengan membersihkan mesin dari unsure itu dan mau tidak mau anda harus melakukan turun mesin.
5. Jangan membawa beban melebihi anjuran
Setiap mobil dirancang dengan memperhitungkan kapasitas atau kemampuan menyangga beban tertentu. Sehingga bila beban yang diangkut melebihi kapasitas yang seharusnya, maka tenaga yang dibutuhkan mobil juga berlipat. Akibatnya, bahan bakar yang digunakan untuk menghasilkan tenaga juga lebih besar. Selain itu, bila anda ingin membawa barang bawaan dan ditempatkan diatap, sebisa mungkin barang bawaan itu tidak berpengaruh banyak terhadap aspek aerodinamika mobil. Sebab, penempatan barang yang tidak tepat akan menahan terpaan angin dan menjadikan beban yang disangga mobil semakin berat. Bila anda ingin menggunakan arak atap atau roof rack buatan pabrik, maka pastikan bentuk dan ukuran peranti itu tidak mengurangi sifat aerodinamis.
6. Periksa tekanan angin ban
Faktor lain yang juga turut menyebabkan mobil boros bahan bakar adalah tekanan angin ban yang kurang dari ukuran yang disarankan pabrikan. Selain menyebabkan mobil berat melaju, tekanan angin yang kurang juga berpotensi menyebabkan ban pecah dan kecelakaan. "Untuk menambah tekanan angin ban sebaiknya dilebihi sedikit antara 2 – 3 psi dari anjuran. Jangan lebih dari itu, karena bila terlalu keras justru ban akan membal dan menyebabkan mobil tidak stabil saat digeber," papar Glori.
www.tempo.co
Ikuti pembaruan artikel blog Majalah Otomotif Online melalui: Facebook | Follow @MajalahOtomoti1