Memanaskan mesin sebelum kendaraan dijalankan merupakan salah satu ritual yang wajib dilakukan. Namun terkadang para pemilik kendaraan tetap mengacu kebiasaan para orang tua jaman dulu yang melakukan pemanasan mesin hingga terlalu lama.
Di jaman orang tua kita, mesin-mesin kendaraan umumnya terbuat dari besi sehingga proses pemanasannya membutuhkan waktu cukup lama. Namun hal itu akan menjadi pemborosan bahan bakar jika kita melakukan hal yang sama. Pasalnya, mesin-mesin kendaraan generasi baru umumnya menggunakan logam-logam campuran yang lebih cepat mengalirkan kalor sehingga tidak lagi dibutuhkan waktu pemanasan mesin terlalu lama. Hitungan satu menit saja sudah cukup untuk memberikan kesempatan pada mesin moderen untuk mencapai suhu kerjanya yang ideal.
Mamanaskan mesin dipagi hari bukan saja untuk memberikan kesempatan mesin mencapai suhu ideal, tetapi juga untuk memberikan kesempatan agar cairan pelumas menyebar secara efektif ke bagian komponen-komponen bergerak yang membutuhkan pelumasan.
Oleh karena itu, jika kendaraan didiamkan cukup lama dalam beberapa jam seperti saat di pagi hari, sebaiknya tidak memainkan putaran mesin untuk mempercepat pemanasan karena saat itu cairan pelumas belum sepenuhnya beredar ke seluruh pelosok mesin.
Setelah dihidupkan, biarkan mesin berputar dalam kondisi stasioner. Untuk menunggu pelumas bersirkulasi, Anda bisa memanfaatkan waktu yang terbuang dengan memeriksa kondisi kendaraan. Misalnya memeriksa tekanan angin, memeriksa lampu, cairan aki, rem dan komponen penting lainnya.
www.mediaindonesia.com
Ikuti pembaruan artikel blog Majalah Otomotif Online melalui: Facebook | Follow @MajalahOtomoti1