Jika merunut fungsi primer, kaca film pada mobil berguna sebagai alat penolak panas matahari yang memiliki kandungan sinar ultra violet di dalamnya. Tetapi modernisasi kaca film kini juga punya fungsi tambahan sebagai piranti tambahan keamanan, meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar, dan variasi aksesoris pada eksterior. Menggunakan kaca film hampir mirip dengan menggunakan lotion antisinar UV pada mobil. Kaca film berfungsi sebagai filter dan meminimalisasi dampak dari sinar matahari yang masuk dalam kabin.
Sementara kelebihannya sebagai piranti tambahan keamanan, dapat dipahami dari contoh kasus seperti ini. Ketika berkendara dalam kecepatan tinggi dan tiba-tiba objek solid menerpa kencang ke kaca depan dan berpotensi untuk memecahkan kaca kemudian menembus ke dalam kabin, kaca film layaknya seperti perekat mampu meminimalisir hal pecahan kaca karena kejadian tersebut.
Contoh lainnya adalah bila terjadi kecelakaan, pecahan kaca bisa jadi sangat membahayakan walaupun sabuk pengaman dan airbag sudah melindungi kita. Kaca film yang menempel pada kaca mobil kendaraan kita biasanya terdiri dari lapisan berbahan polyester, logam, dan perekat khusus. Fungsinya "memegang" kaca ketika mengalami benturan. Ketika benturan terjadi kaca tidak langsung pecah tapi tetap merekat pada kaca film.
Meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar. Satu–satunya alasan mengapa kaca film dapat membuat mobil semakin irit menghabiskan bahan bakar adalah karena aktifitas pendingin ruangan tidak berlebihan. Ketika kaca film dapat menolak panasnya sinar matahari dari luar dan menjaga suhu kabin tetap stabil maka tidak ada alasan untuk menaikan kinerja pendingin ruangan yang berakibat pemborosan pada penggunaan bahan bakar.
Variasi aksesoris pada eksterior kendaraan. Variasi kaca film sering digunakan sebagai aksesoris penampilan kendaraan. Penggunaan warna pada kaca film menyesuaikan dengan warna pada bodi mobil.
Stigma yang ada di masyarakat adalah warna hitam lebih baik untuk menolak panas dibandingkan dengan warna bening pada kaca film. Hal ini kurang tepat karena pemahaman yang berbeda antara kemampuan menyerap dan menolak panas, kemampuan kaca film untuk menyerap panas VLT ( Visible Light Transmittance ) bukan berarti tidak mampu menolak panas.
autos.okezone.com
Ikuti pembaruan artikel blog Majalah Otomotif Online melalui: Facebook | Follow @MajalahOtomoti1