Korean Grand Prix. |
Seri ke-14 di Yeongnam, Korea Selatan pada akhir pekan mendatang, bisa jadi momen menentukan untuk Sebastian Vettel untuk kian menyamankan diri mempertahankan gelarnya, atau juga mungkin bisa jadi titik balik Fernando Alonso untuk kian menekan sang juara bertahan. Yang jelas, GP Korea kali ini takkan kalah ketat dengan "diperkaya" kondisi berat lantaran dihadapkan pada cuaca buruk, potensi badai Fitow yang saat ini bergerak dari daratan China ke Semenanjung Korea.
Namun sebelum membuka tabir GP Korea dan mengetahui bagaimana bisa memberi prediksi dengan melihat tiga sesi latihan plus hasil kualifikasi, ada baiknya untuk lebih dulu mengungkap sejumlah hal unik terkait event di negeri ginseng ini, seperti yang dirangkum dari berbagai sumber:
- Korea International Circuit sebagai tuan rumah seri Yeongnam ini merupakan satu dari lima venue dalam kalender tahun ini, yang menerapkan alur balap bertolakbelakang dengan arah jarum jam. Empat lainnya ada di Marina Bay, Yas Marina, Austin dan São Paulo.
- Fernando Alonso menjadi pembalap pertama yang memenangkan GP Korea, kala event di Korea Selatan ini pertama kali dibuka tiga tahun silam. Namun dua tahun berikutnya (2011 dan 2013) didominasi Sebastian Vettel.
- Vettel benar-benar jadi dominator di Yeongnam dengan hanya kehilangan 12 lap dari tiga event GP Korea belakangan dengan rata-rata penguasaan kepemimpinan balapan, 92,7 persen. Tim Red Bull yang menaungi Vettel, juga mendominasi dengan memenangkan empat podium dan dua kali mencatatkan waktu tercepat.
- GP Korea dalam tiga tahun belakangan selalu menampilkan tiga pemimpin start berbeda, yakni Vettel (2010), Lewis Hamilton (2011) dan Mark Webber tahun lalu. Tapi tahukah Anda bahwa belum ada dari tiga kali penyelenggaraan, pemegang pole position mampu menang di Yeongnam.
- Hanya ada tiga tim, Red Bull, Ferrari dan McLaren yang mampu mencetak skor dari tangga podium GP Korea selama ini. Sementara Vettel masih memegang torehan lap tercepat 1 menit 39,605 detik sejak 2011 silam.
- Walau usianya terbilang masih “muda”, tapi GP Korea lumayan loyal membiarkan safety car keluar kandang. Dari dua event pada 2010 dan 2011 lalu saja, sudah enam kali mobil berwarna silver itu mengekang para pembalap saat kondisi trek dianggap kurang kondusif.
- Dari statistik yang dimiliki Mercedes, para pembalap mereka mampu menggeber maksimal sekira 62 persen dari keseluruhan putaran. Waktu terlama geberan maksimal mereka di Korea adalah 14,4 detik saat melahap belokan kedua dan ketiga. Para pembalap mereka juga punya rata-rata 54 kali mengganti gigi per-lap.
- Belum ada satu pun pembalap asli Korea yang ikut turun pada seri Yeongnam ini dalam tiga tahun penyelenggaraan GP Korea.
- Tiga milestone milik tiga pembalap juga sempat tercetak selama GP Korea. Pedro de la Rosa memulai start-nya yang ke-100 di Yeongnam 2012 silam, sementara di tahun yang sama puna, Vettel merangkum kemenangan ke-25. Adapun Jean-Éric Vergne, mencatatkan debutnya di GP Korea 2011 silam dengan melahap sembilan lap pada sesi latihan perdana kala menggantikan Jaime Alguersuari.
- Terakhir, setelah finis dengan poin cukup besar di Singapura, kini Ferrari hanya tertinggal atau tiga seri untuk menyusul 64 kali raihan poin secara beruntun milik McLaren. Ferrari kini masih berada di angka 61 kali berturut-turut mencetak poin dan Alonso berpeluang menambah rekor Ferrari itu lantaran selalu menorehkan poin di 11 seri terakhir.
Ikuti pembaruan artikel blog Majalah Otomotif Online melalui: Facebook | Follow @MajalahOtomoti1