Seperti komponen mobil lainnya, aki juga memiliki masa kerja. Menurut Atek, punggawa Galeri Alternator, aki (sesuai jenisnya, ada basah dan kering) bisa bertahan antara 1,5 dan 2 tahun. Setelah itu biasanya aki tak lagi bisa menyimpan listrik. Ada beberapa tanda aki mulai soak atau lemah, seperti dituturkan Atek di bawah ini.
Perhatikan fisik aki, jika menggembung tanda adanya elemen sel yang rusak karena air aki habis atau sudah sampai usia / masa batas pakai. Bisa juga dikarenakan meningkatnya gas hidrogen akibat pengisian listrik yang berlebihan. Sebisa mungkin jangan menunda penggantian untuk menghindari aki meledak.
Tanda lain, mesin terasa pincang atau ndut-ndutan (untuk mesin injeksi) seperti kerusakan pada pengapian. Untuk mengetahui aki yang rusak, arahkan mobil ke dinding dan nyalakan lampu. Jika cahayanya redup, berarti kondisi aki sudah tidak bagus. Lainnya, mesin tak bisa dihidupkan, apalagi jika mobil sudah menginap lebih dari satu hari. Hal ini dikarenakan aki tak menyimpan listrik sehingga tidak memiliki kemampuan untuk memutar dinamo starter.
Atek berpendapat, indikator yang biasanya terdapat di aki tidak bisa dijadikan tolok ukur yang akurat. "Warna indikator tersebut belum tentu mewakili kondisi keenam sel. Biasanya indikator tersebut merupakan visualisasi kondisi sel tertentu," ujarnya. Dia menambahkan, jika sudah soak, maka aki tidak bisa disetrum ulang karena sel sudah tidak bisa dipakai lagi.
Adapun munculnya kerak putih pada kepala aki bukan indikasi soak. Kondisi tersebut merupakan akibat penguapan berlebihan yang menyusup lewat kutub terminal. Untuk menghilangkannya cukup disiram dengan air panas atau disikat dengan sikat kawat. Lakukan pengecekan berkala air aki jika sering muncul kerak.
otomotif.kompas.com
Bagikan : | Tweet |