Rem Tromol biasa juga disebut dengan nama Rem Drum. Rem jenis ini masih banyak digunakan pada berbagai jenis kendaraan bermotor seperti sepeda motor, mobil, dan jenis-jenis kendaraan lainnya, terutama kendaraan bermotor dengan mesin berkapasitas rendah. Rem tromol adalah rem yang dasar kerjanya menggunakan gesekan yang ditimbulkan antara sepatu rem dengan drum yang ikut berputar dengan putaran roda kendaraan. Agar gesekan dapat memperlambat kendaraan dengan baik, sepatu rem dibuat dari bahan yang mempunyai koefisien gesek yang tinggi. Rem Tromol atau Rem Drum mempunyai kelemahan kalau terendam air, tidak dapat berfungsi dengan baik karena koefisen gesek berkurang secara nyata/significant. Oleh karena itu mulai ditinggalkan dalam dunia otomotif dan mengantinya dengan rem cakram. |
Rem Tromol Pada Sepeda Motor. |
Saat ini, tren penggunaan rem cakram atau disc brake memang marak dan digunakan di banyak motor baru. Penggunaan rem tromol pun kini mulai ditinggalkan. Memang secara kasat mata, pengaplikasian rem cakram lebih menarik untuk dipandang. Namun bukan berarti rem tromol itu memiliki performa tak sebaik rem cakram. Secara fungsi pastinya sama, kedua sistem pengereman ini memiliki tugas untuk memperlambat laju kendaraan.
Rem tromol adalah rem yang bekerja atas dasar gesekan antara kampas rem dengan tromol (drum) yang ikut berputar dengan putaran roda kendaraan, sehingga diharapkan dapat mengurangi laju motor secara perlahan. Rem tromol sendiri seringkali digunakan untuk sepeda motor dengan kapasitas mesin kecil.
Kelebihan dari rem tromol jika dibandingkan dengan rem cakram adalah karena sifatnya yang tertutup sehingga tidak mudah disusupi kotoran ataupun debu. Dan juga kinerja pengeraman pada rem tromol lebih lembut dan penampang pengereman dapat dibuat lebih lebar untuk memaksimalkan pengereman. Selain itu rem tromol juga mampu menahan beban yang cukup besar. Anda bisa lihat sendiri buktinya, rem tromol masih banyak digunakan pada kendaraan berat seperti truk atau bus.
Namun, jenis rem tromol sendiri juga memiliki kekurangan. Salah satu kelemahan rem ini adalah karena tidak seluruhnya kampas rem menempel ke tromol roda, maka mengakibatkan daya pengereman pada rem tromol hanya 70 persen. Akan tetapi, jika rem tromol diterapkan di roda belakang, daya pengereman yang hanya berkisar 70 persen tersebut justru menguntungkan karena pengereman roda belakang tak boleh melampaui kekuatan rem depan. Jika rem belakang lebih pakem, alhasil saat rem mendadak motor akan sulit dikendalikan karena bergerak dengan liar.
Jadi banyaknya penggunaan rem cakram di motor terbaru terlebih pengusung mesin berkapasitas besar bukan karena rem tromol yang tak memiliki kinerja baik, namun lebih disesuaikan dengan kebutuhan. Semakin tinggi kecepatan sepeda, maka seharusnya sepeda motor tersebut sudah menggunakan sistem rem cakram. Sedangkan motor berkapasitas kecil, penggunaan rem tromol masih bisa dilakukan.
www.merdeka.com
Bagikan : | Tweet |